Disperkimtan Kabupaten Bekasi Sasar 3.000 Rumah Tidak Layak Huni pada 2026
Kabupaten Bekasi, Commentary – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) menargetkan perbaikan 3.000 rumah tidak layak huni (rutilahu) pada tahun 2026. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari target tahun 2025 yang hanya 1.670 unit.
Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir, mengatakan peningkatan target ini juga dibarengi dengan kenaikan nilai bantuan. Jika sebelumnya setiap rumah hanya memperoleh Rp20 juta, tahun depan naik menjadi Rp40 juta. Rinciannya, Rp35 juta untuk material dan Rp5 juta untuk ongkos tukang.
“Dengan kenaikan ini, kualitas bangunan akan lebih baik, material lebih kuat, dan partisipasi masyarakat juga semakin ditingkatkan,” ujar Chaidir, Senin (22/9/2025).
Meski demikian, program rutilahu masih menghadapi kendala terkait lahan. Banyak usulan warga yang tidak bisa diproses karena berada di bantaran kali, tanah negara, maupun tanah kas desa.
“Ketentuannya harus ada alas hak yang jelas agar rumah tetap berdiri kokoh dan tidak rawan penggusuran di kemudian hari,” tegasnya.
Chaidir menambahkan, regulasi program rutilahu saat ini masih dibahas dalam rancangan Peraturan Bupati (Perbup) bersama Bagian Hukum Pemkab Bekasi. Revisi aturan terutama menyangkut kenaikan nilai bantuan serta mekanisme partisipasi masyarakat.
“Perubahan utamanya terkait kenaikan nilai bantuan dari Rp20 juta menjadi Rp40 juta, serta penyesuaian aturan partisipasi masyarakat,” jelasnya.
Selain program reguler, Disperkimtan juga menangani kasus darurat. Salah satunya rumah milik Bu Khodijah di Kecamatan Cibarusah yang rusak parah akibat hujan deras. Meski tidak termasuk daftar rutilahu tahun berjalan, rumah tersebut akan dibangun melalui skema bantuan kebencanaan dengan anggaran Rp40 juta.
“Fisik untuk rutilahu tahun 2025 sudah selesai. Namun karena rumah Bu Khodijah roboh akibat hujan besar, maka akan dibangun melalui jalur kebencanaan. Targetnya bisa selesai satu hingga dua bulan setelah administrasi rampung,” tandas Chaidir.